Six keys to being excellent at anything

Six keys to being excellent at anything

1. Pursue(Mengejar apa yang Anda sukai) Passion adalah motivator yang luar biasa. Ini bahan bakar fokus, ketahanan, dan ketekunan.

2. Do The Hardest Work First (Melakukan pekerjaan yang paling sulit pertama)
Kita semua bergerak secara naluriah ke arah kesenangan dan jauh dari rasa sakit. Kebanyakan pemain besar, Ericsson dan lain-lain telah menemukan, menunda kepuasan dan mengambil pekerjaan yang sulit praktek di pagi hari, sebelum mereka melakukan hal lainnya. Itu ketika sebagian dari kita memiliki energi paling dan paling sedikit gangguan.

3. Practice Intensety (Praktek intens) Sembilan puluh menit tampaknya menjadi waktu maksimum yang kita dapat membawa tingkat tertinggi fokus untuk setiap aktivitas yang diberikan. Bukti yang sama kuat bahwa pemain besar latihan tidak lebih dari 4 ½ jam sehari.

4. Seek feedback, in intermittent doses (Carilah umpan balik ahli, dalam dosis intermiten)
Umpan balik sederhana dan lebih tepat, semakin dilengkapi anda untuk melakukan penyesuaian. Terlalu banyak umpan balik, juga terus menerus, namun dapat membuat overload kognitif, kecemasan meningkat, dan mengganggu pembelajaran.

5. Take Regular Reneual Break (Ambil istirahat pembaharuan biasa)
Bersantai setelah upaya intens tidak hanya memberikan kesempatan untuk meremajakan, tetapi juga untuk metabolisme dan menanamkan pembelajaran. Ini juga selama sisa bahwa belahan kanan menjadi lebih dominan, yang dapat mengakibatkan terobosan kreatif.

6. Ritualized practice (Ritual praktek)
Will dan disiplin yang liar berlebihan. Sebagai peneliti Roy Baumeister telah ditemukan, tidak satupun dari kita sudah sangat banyak. Cara terbaik untuk memastikan Anda akan melakukan tugas sulit adalah ritualize mereka - membangun spesifik, kali diganggu gugat di mana Anda melakukannya, sehingga dari waktu ke waktu anda melakukannya tanpa harus menyia-nyiakan energi berpikir tentang mereka.

>> Enam kunci, ritual praktik, sangat menarik. Para peneliti percaya akan dan disiplin yang berlebihan karena mereka rendah semua orang. Kunci untuk memerangi faktor-faktor negatif pada kemauan dan disiplin yang membuat hal-hal yang sangat terstruktur dan ritual yang Anda bahkan tidak mengeluarkan energi mempertanyakan apa yang rutin Anda.

Novel Edensor




Judul Novel : Edensor
Pengarang : Andrea Hirtaa
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbitan : 2007
Tebal Buku : xii + 290 halaman
Ukuran Buku : 20,5 cm x 14 cm


SINOPSIS

“Jangan Takut Melangkah”

“Edensor” bercerita mengenai kehidupan Ikal dan Arai semasa berkuliah di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan petualangan penaklukan gagah berani dataran Eropa dan Afrika, dari Belanda sampai ke Italia, dari Tunisia sampai ke Casablanca dan kembali masuk Portugal.
Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, Ikal dan Arai, mengalami banyak kejadian ynag orang bisa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekalii dengan perdaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia, kususnya melayu.
Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenakalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan mereka menyusuru Eropa dengan berbagai penglaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbhak, sekaligus berurai air mata.
“Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup rupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku jhidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemugkinan yang bereaksi satu sama yang lain. Seperti benturan molekul uranium, meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku igin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing”.
Bagaiman akhir petualangan Ikal dan Arai? Mampukah mereka ‘melangkah’ di kehidupan baru mereka? Kehidupan yang berbeda dari kehidupan yang mereka jalani sewaktu di Belitong. Ingin tahu cerita “Edensor” selengkapnya? Bacalah novel “Edensor” secara utuh! Sebab selain menghibur, “Edensor” juga sarat akan makna dan manfaat.

KELEBIHAN
•Kover buku menarik.
•Beragam peristiwa menarik, lucu, penuh semangat, serta mengharu-biru membuat pembaca tidak mudah menutup buku sebelum membacanya secara tuntas.

KEKURANGAN
•Mengapa penulis mengambil judul “Edensor”, yaitu nama sebuah desa khayalan yang dikutip dari novel Herriot? Mengapa harus “Edensor” ? Mengapa harus nama sebuah desa khayalan? Bukankah yang “nyata” itu lebih menarik karena benar-benar ada dalam kehidupan yang sebenarnya?

KEBERMANFAATAN
•Memberikan semangat atau motivasi pada pembaca untuk terus berjuang dalam mengarungi kehidupan
•Menghibur pembaca dengan beragam peristiwa lucu dan petualangan yang mendebarkan
•Memberikan pesan bahwa apapun bisa terjadi jika kita mau berdo’a, berusaha dan terus berusaha
•Mengingatkan kita untuk tidak takut melakukan suatu hal yang baru.

Ads: 468x60


Music

BThemes